Selamat Datang di Kawasan Penyair Candi Agung Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Fahruraji Asmuni

Lahir di Alabio – HSU, 13 Agustus 1960.Pengajar SMA Negeri 1 Amuntai ini, karya puisi, cerpen ,esai sastra dan artikel kebahasaan pernah dimuat diberbagai media cetak antara lain, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, tabloid Serambi Ummah, Suara Aisyiyah ( Yogya ),Sahabat Pena ( Bandung), Berita Buana, Simponi, dan Kiblat (Jakarta). Puisi-puisinya sering disiarkan diacara Untaian Mutiara Sekitar Ilmu dan Seni RRI Nusantara III Banjarmasin. Kumpulan Puisi Tunggalnya : Darah Impian (1982), Elite Penyair Kalimantan Selatan 1979-1985 (1988), Antara Bayang-Bayang Harapan dan Kenyataan (1989). Kumpulan puisi bersama antara lain, Bintang-Bintang Kusuma (1994), Seribu Sungai Paris Barantai (2006), dan Ronce Bunga Mekar ( 2007 ).



Kau Ada dalam Diri

Telah kudobrak beribu pintu
Telah kujelajah ruang dan waktu
Telah kuarungi lautan ilmu
Kau tak pernah ketemu
Lelah kumencari
Di mana kau sembunyi

Tuhan,
Kulangkahi jalan tarekat
Ternyata kau begitu dekat
Ibarat tali dengan jerat
Tuhan,
Kau tidak sembunyi
Kau ada dalam diri


( Dari : Mahligai Junjung Buih, 2007

Amir Husaini Zamzam


Lahir di Amuntai, 10 November 1938. Karyanya berupa puisi dan esai sastra dipublikasikan di berbagai media cetak, antara lain di majalah Merdeka dan Pembin a( Jakarta ), SK Manikam, Upaya, Media Masyarakat, Banjarmasin Post, Dinamika Berita dan Buletin Sastra Dermaga ( Palangkaraya ). Beberapa puisinya antara lain terhimpun dalam Antologi Sajak 10 Penyair Hulu Sungai Utara (DKD-HSU,1973). Tahun 2004 menerima Hadiah Seni Bidang Sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan.


Antara Haq dan Bathil

orang banyak tidak mau tahu
dengan bermuka 1001 palsu
tutup mata dan tutup telinga
pura-pura buta dan tuli
mengaku beriman hanya hiasan lidah
suka beramal pembalut malu
dengan iman buatan belaka
padahal ingkari panggilan kebenaran
ingkari yang haq untuk yang bathil

orang-orang banyak keliru
perasaannya telah terbalik
roh dan hatinya kena penyakit
yang haq dirasakan tidak enak
yangbathil enak jadi darah daging
kawan sengsara kawan bersuka ria
segala laknat dirasakan nikmat
segala yang haq dianggap bathil

bagi orang yang tidak mau tahu
antara haq dan bathil
timbul penyakit hati akal tak waras
diajak kebaikan dikatakan ingkar
dikatan yang benar dianggap salah
diserukan kebenaran dianggap penghalang
dikatakan maksiat dianggap amal
dikatakan dosa dianggap sorga
inilah tanda orang hilang iman
terhadap panggilan kebenaran Islam

Amuntai, Mei 1973 ( Dari : Mahligai Junjung Buih, 2007 0